Looking for the Hidden Truth (Sebuah Ulasan: Chasing the Dime by Michael Connelly)

JudulChasing the Dime
PenulisMichael Connelly
GenreCrime, Detective
PenerbitWarner Books, Inc
Tahun Terbit2002
Tebal436
ISBN978-0-75-284980-5

Ponselnya kembali berbunyi, ia kembali mengangkatnya, dan ia kembali mendapatkan pertanyaan yang sama; “Di mana Lilly Quinland berada?


Cerita dimulai dengan pindahnya Henry – sang tokoh utama dalam cerita ini – ke sebuah apartemen baru. Perpindahan tersebut juga mengharuskan Henry untuk mengganti nomor telepon lamanya ke telepon terbaru. Henry adalah seorang ilmuwan sukses yang kini memiliki bisnis baru berupa pembangunan laboratorium dengan teknologi canggih masa depan. Setelah memiliki nomor telepon barunya, Henry dibuat tidak tenang dan terganggu setiap saat karena berulang kali harus menerima panggilan dari orang-orang misterius; di mana objek percakapan dari panggilan-panggilan itu merujuk pada poin yang sama – menanyakan keberadaan seseorang bernama Lilly Quinland.

Masalah sebenarnya adalah sesederhana itu. Gampangnya, Henry bisa saja kemudian melupakan nomor telepon barunya itu dengan berbagai panggilan misterius; kemudian menggantinya dengan nomor telepon baru dan memulai pekerjaannya dengan konsentrasi yang cukup. Namun hati dan pikiran Henry berkata lain, ia terobsesi untuk mengetahui siapa pemilik lama dari nomor teleponnya tersebut; kemudian kenapa banyak orang yang mencarinya.

Merasa risih dan tidak tenang dengan pikiran-pikiran aneh itu setiap hari, Henry pun memutuskan untuk terjun ke dalam masalah ini; melakukan penelitian kecil, berusaha menggapai pemilik nomor telepon sebelumnya. Dalam pencariannya, Henry kemudian mendapatkan petunjuk setelah mengakses sebuah situs prostitusi dan judi online untuk menemukan sosok pemilik nomor teleponnya. Hal ini ia lakukan setelah mendapatkan cukup informasi dari seorang peretas, temannya sendiri, Zeller – bahwa Lilly yang dimaksud adalah satu di antara beberapa pekerja wanita bayaran di situs tersebut.

Lilly Quinland ternyata benar memakai nomor yang persis sama. Henry menemukan foto, deskripsi diri, hingga kontak Lilly di halaman web itu. Lilly digambarkan sebagai sosok wanita cantik dan memiliki keterkaitan dengan sosok lain; yaitu Robin. Melalui Robin, Henry kemudian mengetahui satu informasi penting bahwa situs yang dipakai Lilly tersebut dikendalikan dan dikembangkan oleh sebuah perusahaan di bawah pimpinan Billy Wentz. Pada titik ini, Henry kemudian mulai menyadari bahwa usaha pencariannya memasuki area yang sangat berbahaya.

Di tengah-tengah usaha pencariannya itu, Henry kemudian bertemu dengan seorang detektif dari kepolisian local, Renner, yang juga sedang bertugas untuk mengusut tuntas hilangnya Lilly setelah laporan sebelumnya gagal dituntaskan. Tapi ternyata, Renner menaruh kecurigaan kepada Henry atas dasar aksi pencariannya tersebut. Kecurigaannya itu kemudian membuat Renner menjebak Henry dengan merekam semua jawaban dari pertanyaan yang ia berikan saat proses investigasi. Renner sengaja menarik-ulur jawaban demi jawaban dari Henry hingga pada akhirnya Henry terkesan berbohong dan berbelit-belit. Mengetahui dirinya terancam atas sebuah tuduhan yang tidak benar, Henry kemudian mencari seorang pengacara hukum untuk membantunya keluar dari masalah barunya itu. Ia kemudian dibantu oleh Langwiser, seorang pengacara hukum yang sebelumnya juga pernah bekerja sama dengan kepolisian lokal tempat Renner bekerja.

Dugaan Henry bahwa ia sudah memasuki wilayah yang sangat berbahaya ternyata benar. Beberapa hari setelahnya saat hendak kembali ke apartemennya, Henry bertemu seorang berbadan besar yang ternyata adalah body guard dari bos situs prostitusi yang sebelumnya ia temukan. Tanpa mengerti atas tuduhan atau ancaman dari sang bos, Henry kemudian dihajar habis-habisan hingga babak belur dan terluka parah. Tak berdaya dengan kondisi tubuh kritis, Henry pun dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Setelah sembuh, henry ternyata baru sadar bahwa ia memiliki apartemen sewa lain yang terletak di pinggir kota. Tanpa menaruh kecurigaan, ia kemudian mendatangi apartemen tersebut untuk mengecek adanya kemungkinan petunjuk lain untuk pemecahan masalah ini. Saat hendak melakukan registrasi awal, petugas di sana memberitahu Henry bahwa sewa apartemennya itu sudah berjalan dan dibayarkan sejak enam bulan yang lalu; dan bulan ini adalah bulan keenam. Sedikit bingung, Henry kemudian berjalan menuju kamarnya dengan tatapan kosong. Ia masih berusaha untuk menyeka banyak kebingungan yang membawanya pada akhir yang kurang menyenangkan ini.

Henry memasuki kamarnya yang saat itu dalam keadaan rapi dan bersih. Saat hendak mengambil minuman di dalam lemari pendingin, Henry dikejutkan dengan sebuah tubuh mati telah membeku di dalamnya. Setelah melihat wajah dari tubuh membeku tersebut, Henry kembali terkejut tanpa kata melihat wajah dari sosok itu. Wajah itu adalah Lilly Quinland, gadis pemilik nomor telepon yang sama yang ia cari selama ini. Henry kemudian sadar bahwa ia sedang dijebak oleh seseorang.


Perjalanan Henry berlanjut. Lilly Quinland yang ia cari-cari ternyata sudah menjadi mayat dan membeku di dalam lemari pendingin di apartemennya sendiri. Apakah selama ini Henry memiliki dua kepribadian yang memisahkan dua sudut pandangnya yang berbeda? Atau seseorang di luar sana sedang menempatkannya pada sebuah permainan ular tangga kematian?

Zeller? Bill Wets? Renner? Langwiser? Bagaimana peran mereka selanjutnya?

Dapatkan mahakarya Michael Connelly ini dengan membelinya di toko-toko buku favorit kamu. Google Play Book juga telah menyediakan versi digital originalnya dengan kisaran harga 100-ribuan saja. Klik di sini untuk melihat lebih lanjut!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas
error: Tindakan copy-paste tidak diizinkan!