Setelah sukses terlaksana di SLB Negeri 5 Jakarta, Krida 3 melanjutkan realisasi programnya di SLB B Pangudi Luhur, Jakarta Barat. Program dengan nama UKBI untuk Difabel atau UUD ini memang menargetkan dua sekolah luar biasa sebagai mitra penerima manfaatnya. Realisasi program pada tahap pertama telah sukses terlaksana pada 29 dan 31 Mei 2023 yang lalu. Selanjutnya, sebagai penguat program utama, Krida 3 juga telah melaksanakan tiga kali siaran langsung bersama mitra kerja di Instagram. Tiga siaran langsung dengan tiga tema berbeda tersebut terlaksana dengan baik pada 5, 7, serta 9 Juni 2023 kemarin. Pada tahap akhir realisasi program, Krida 3 kemudian menyambangi SLB B Pangudi Luhur selama tiga hari berturut-turut pada 12 hingga 14 Juni 2023 yang lalu.
Hari Pertama, 12 Juni 2023
Awalnya, observasi awal telah mereka laksanakan pada 16 Mei 2023 yang lalu. Pada kesempatan tersebut, Krida 3 mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan mengobrol langsung dengan kepala sekolah, Bapak Yohanes Tri Pamadi, S. Pd.. Penentuan tanggal pelaksanaan, sistem sosialisasi, pengenalan sekolah, kebutuhan para murid, serta lain sebagainya menjadi pembahasan utama pada pertemuan perdana tersebut.
Sebagai langkah inisiatif guna mempersiapkan acara dengan sebaik mungkin, pihak sekolah kemudian kembali memanggil Krida 3 untuk hadir satu hari sebelum pelaksanaan. Hal tersebut kemudian disambut baik oleh Krida 3; mengingat bahwa adanya kesempatan untuk bersiap-sedia akan membuka peluang keberhasilan program yang lebih besar lagi. Beberapa anggota Krida 3 pun menyambangi SLB B Pangudi Luhur untuk melaksanakan observasi lanjutan.
Sesampainya di tempat, Krida 3 mendapatkan sambutan hangat dari pihak sekolah, guru pendamping, serta beberapa teman-teman dari OSIS. Hari itu, Krida 3 juga mendapatkan arahan lanjutan tentang sistem balajar-mengajar yang diterapkan selama ini, cara penyampaian komunikasi verbal, serta beberapa catatan lainnya. Krida 3, saat itu, juga berkesempatan untuk melihat secara langsung aula yang pihak sekolah sediakan dalam proses pelaksanaan program nantinya.
Hari Kedua, 13 Juni 2023
Hari pertama dari pelaksanaan program UKBI untuk Difabel atau UUD berjalan sesuai rencana. Meski bersamaan tepat dengan agenda classmeeting waktu itu, hal tersebut tidak menyurutkan semangat para murid untuk hadir dan belajar bersama. Pada pertemuan pertama ini, Krida 3 kembali menyampaikan materi serupa tentang UKBI; seperti selayang pandang, dasar pelaksanaan, manfaat tes, serta rangkaian contoh dari tiga seksi soal berbeda.
Pelaksanaan sosialisasi tersebut berjalan kurang-lebih selama satu jam. Sejak pukul 11.00, para murid yang terdiri dari beberapa kelas di tingkat SMA tersebut satu-per-satu hadir ke aula. Mereka kemudian memindai kode cepat tanggap untuk mengisi borang presensi kehadiran. Senyum, tawa, canda, serta semangat yang mereka tunjukkan hari itu benar-benar membawa suasana berbeda. Terlebih lagi untuk keenam finalis yang akhirnya berhasil menjangkau-kan UKBI kepada teman-teman tunarungu.
“Mereka keren banget!” seru Nawangwulan Pertiwi (wakil ketua pelaksana) di akhir sesi sosialisasi.
Sosialisasi UKBI dan pengenalan soal akhirnya berhenti tepat di pukul 12.13 atau dua menit sebelum jam makan siang. Sebelum mengakhiri sesi, Iqbal Banoza Apriansyah, selaku ketua pelaksana UKBI untuk Difabel memberikan beberapa kata penutup sebagai motivasi untuk terus bersemangat kepada para murid. Ia menyampaikan bahwa esok hari, Krida 3 akan kembali untuk belajar dan mengerjakan soal UKBI sebagaimana mestinya.
“Adik-adik! Pertemuan kita hari ini sudah selesai. Besok, aku dan kakak-kakak yang lain, akan kembali lagi ke sini untuk menemani adik-adik semua mengerjakan latihan UKBI. Jadi, jangan lupa untuk hadir lagi besok, ya!” tuturnya.
Hari Ketiga, 14 Juni 2023
Pelaksanaan uji coba UKBI untuk Difabel pada hari terakhir di SLB B Pangudi Luhur terlaksana dengan baik. Sebelum memulai sesi uji coba, Bapak Yohanes, selaku kepala sekolah memberikan sambutan di hadapan murid-murid, media, serta keenam finalis. Beliau menyampaikan bahwa hari itu, mereka mendapatkan kesempatan bagus untuk berjumpa dengan kakak-kakak finalis Duta Bahasa DKI Jakarta. Dalam sambutannya pula, Bapak Yohanes menekankan bahwa sekolah tersebut adalah sekolah bahasa di mana meski memiliki keterbatasan, namun bukan berarti mereka tidak bisa. Beliau, lanjutnya, juga menegaskan bahwa momen ini bisa menjadi kesempatan emas untuk menunjukkan kemampuan yang para murid miliki.
“Sudah pernah ikut ujian Bahasa Indonesia, kan? Nah sekarang kita kedatangan kakak-kakak dari duta bahasa. Kita tunjukkan bahwa kita bisa melakukan yang terbaik. Kerjakan dengan sungguh-sungguh, oke?” tuturnya singkat saat memberikan sambutan.
Saat melaksanakan program di SLB Negeri 5 Jakarta, Krida 3 masih membutuhkan pendampingan ekstra dari beberapa guru sebagai media penyampai komunikasi. Penyampaian soal pada seksi mendengarkan juga harus mereka konversi terlebih dahulu ke dalam bentuk video berbahasa isyarat. Namun berbeda dengan pelaksanaan program di SLB B Pangudi Luhur, Krida 3, bahkan hampir dapat menyampaikan keseluruhan materinya dengan baik tanpa adanya perantara. Seksi soal mendengarkan tidak perlu mereka konversi ke dalam bahasa isyarat. Krida 3, saat itu, hanya perlu menyampaikan soal seksi mendengarkan dengan melakukan demo monolog dan dialog secara langsung di hadapan para murid; menyesuaikan kecepatan tempo dan artikulasi suara.
Pada akhir sesi uji coba, Krida 3, seperti sebelumnya, kembali memanggil tiga murid dengan skor tertinggi untuk mendapatkan bingkisan sebagai bentuk apresiasi. Dari total jumlah 22 soal yang ada, ketiga murid dengan skor tertinggi tersebut adalah Zahra Putri Amanda dengan 18 total poin benar, Valenty Zevania Jennifer dengan 17 total poin benar, serta Theovaney Julieta dengan total 15 poin benar. Tidak hanya tiga murid dengan skor tertinggi, semua peserta yang telah mengikuti sesi sosialisasi dan uji coba program juga mendapatkan gantungan kunci sebagai kenang-kenangan.
Sebelum menutup acara, Krida 3 juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak sekolah atas kesempatan yang mereka berikan. Sebagai bentuk apresiasi dan kenang-kenangan, Krida 3 menyerahkan sebuah sertifikat dan sebuah plakat langsung kepada kepala sekolah serta ketua OSIS SMALB B Pangudi Luhur pada sesi akhir acara. Rangkaian kegiatan kemudian ditutup dengan sesi foto bersama.
(*) Ikuti terus perjalanan Krida 3 dalam menuntaskan setiap misi melalui live-delay berita di halaman web ini. Dokumentasi foto, pengenalan program, kegiatan, dan lain-lain juga bisa ditemukan pada akun Instagram resmi Krida 3 di @uudbahasa. Klik di sini untuk mengikuti!
