UUD dalam Kilas Balik! Siap Jadi Alat Tempur DKI Jakarta di Panggung Nasional

Ajang pemilihan Duta Bahasa DKI Jakarta Tahun 2023 resmi berakhir pada Rabu, 28 Juni 2023 lalu. Sore Karya Kita, tajuk acara puncak berlangsung di Gedung Orang Wayang Bharata, Jakarta Pusat. Pada akhir penganugerahan para pemenang, Krida 3 berhasil mendelegasikan tiga anggotanya sekaligus menuju babak enam besar. Puncaknya, ketiga finalis tersebut kemudian berhasil terpilih sebagai Terbaik II Putra, Terbaik II Putri, serta Terbaik III Putra.

Kilas Balik Pelaksanaan Krida UUD

Di Balik Layar

Pamong Krida 3: Katarina Khaerani K. (pojok kiri atas) dan Abdillah Dhiya B. (pojok kanan atas)

Senin, 8 Mei 2023 yang lalu adalah titik awal terbentuknya kelompok pencetus dari Krida UKBI untuk Difabel atau UUD. Setelah pelaksanaan taklimat krida, enam orang finalis serta dua orang pamong kemudian tergabung ke dalam kelompok 3 krida kebahasan dan kesastraan. Keenam finalis tersebut adalah M. Iqbal Banoza Apriansyah (Universitas Indonesia), Nawangwulan Pertiwi (Universitas Pembangunan Jaya), Ayu Meyla Sari (Universitas Negeri Jakarta), Angelina Hanna’al Firda (BRI Institute), Sarah Almira Kuswanto (Universitas Bina Nusantara), serta Moh. Syarif Saifa Abiedillah (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Gerak, langkah, dan jejak yang mereka ambil sepanjang perjalanan mendapat sokongan penuh dari Katarina Khaerani W. (Universitas Negeri Jakarta) dan Abdillah Dhiya B. (Universitas Indonesia) selaku pamong.

Lahir dari Beragam Gagasan

Dari kiri: Syarif, Meyla, Nawang, Sarah, Angel, Iqbal

Krida UUD sebenarnya tidak lahir dengan gamblang begitu saja. Dua minggu sejak tema dan kelompok krida diumumkan, Krida 3 masih berkutat dalam pencarian dan penentuan program. Hal ini juga memberikan dampak signifikan terhadap laju penyusunan proposal yang kemudian menjadi terhambat. Penyatuan pemikiran, debat berkepanjangan, hingga saling adu argumen satu sama lain menghias sepanjang proses tersebut. Media sosial, gelar wicara publik, pengadaan lomba, sosialisasi luring, serta masih banyak lagi menjadi gagasan dan kerangka tak berbentuk hingga masa penyusunan proposal semakin menipis.

Pada akhirnya, dengan segala pertimbangan yang ada, nama UUD kemudian resmi menjadi program yang dicanangkan oleh Krida 3 pada pemaparan proposal kegiatan kala itu; Jum’at, 19 Mei 2022 yang lalu. Pada titik ini, peran pamong untuk tidak mengatakan ‘iya’ begitu saja adalah kunci awal kesuksesan program.

Terlaksana di Dua SLB Secara Bertahap

Gedung SLB B Pangudi Luhur dalam potret pagi saat tahap observasi awal

Dua hari sebelumnya, pada Selasa, 16 Mei 2022, Krida 3 sebenarnya telah mengambil satu langkah lebih dulu dengan mengunjungi dua sekolah luar biasa yang mereka targetkan menjadi mitra penerima manfaat. Kedua sekolah tersebut adalah SLB Negeri 5 Jakarta dan SLB B Pangudi Luhur. Pada kesempatan tersebut, Krida 3 berhasil mengantongi izin resmi dari kedua pihak sekolah untuk melaksanakan programnya sesuai kesepakatan.

Foto bersama Krida 3 dengan para murid peserta UUD dari SLB Negeri 5 Jakarta

Senin, 29 Mei 2023, Krida 3 kembali mengunjungi SLB Negeri 5 Jakarta untuk melaksanakan sosialisasi sekaligus pengenalan soal UKBI kepada teman-teman difabel. Krida 3, dalam kesempatan ini, mengenalkan secara langsung ihwal UKBI dan mengajak para peserta didik untuk mencoba menyelesaikan beberapa contoh soal. Jeda sehari, tepat pada hari Rabu, 31 Mei 2023, Krida 3 kembali dengan program intinya, uji coba UKBI untuk Difabel. Bermodal konversi seksi mendengarkan yang telah berganti menjadi seksi menyimak video bahasa isyarat, Krida 3 sukses tuntaskan pelaksanaan program pertamanya. Pada kedua hari tersebut, Krida 3 banyak terbantu dengan kehadiran salah satu pengurus Ikatan Duta Bahasa (Ikadubas) DKI Jakarta, Kemal Billal Hakim (Universitas Negeri Jakarta) yang menjadi perantara dan penghubung komunikasi antara finalis dan peserta didik.

Foto bersama Krida 3 dengan para murid SLB B Pangudi Luhur pasca terlaksananya sosialisasi dan pelatihan soal UKBI untuk Difabel

Dua minggu kemudian, Krida 3 mendatangi mitra penerima manfaat lainnya; SLB B Pangudi Luhur. Senin, 12 Juni 2023, berapa perwakilan Krida 3 mendapat panggilan dari pihak sekolah untuk proses persiapan yang lebih matang. Melihat adanya peluang keberhasilan program yang lebih besar, Krida 3 kemudian menerima panggilan tersebut dan datang langsung ke sekolah.

Satu hari berikutnya, Selasa, 13 Juni 2023, sosialisasi sekaligus pengenalan soal UKBI kembali terlaksana dengan baik. Krida 3, saat itu, juga mendapatkan pendampingan langsung dari guru pembimbing para murid di sekolah bahasa tersebut. Esoknya, pada Rabu, 14 Juni 2023, pelaksanaan uji coba UKBI kembali terealisasi dengan baik. Meski terhambat dengan ketidaksesuaian video konversi seksi menyimak bahasa isyarat, namun masalah tersebut teratasi dengan baik melalui aksi cepat tanggap tim.

Laksanakan Tiga Kali Siaran Langsung dan Dua Kali Audiensi

Siaran ulang BISIK Krida 3 dapat disaksikan di akun Instagram @uudbahasa

Melihat renggang waktu yang cukup lama antara pelaksanaan program di kedua SLB, Krida 3 akhirnya memutuskan untuk melaksanakan program tambahan. Program tersebut mereka beri nama BISIK (Bincang Asyik) Krida 3 dan terlaksana via siaran langsung Instagram dengan tiga episode berbeda.

Episode pertama membahas pengenalan singkat tentang beragam hal mengenai UKBI. Bertajuk ‘Selayang Pandang UKBI: Cinta Bahasa Indonesia Sepenuh Hati’, acara ini menghadirkan Terbaik I Duta Bahasa Nasional 2022, Daffa Aqillah Sofyan sebagai pemateri dan terlaksana pada Senin, 5 Mei Juni 2023 yang lalu.

Dua hari berikutnya, Rabu, 7 Juni 2023, episode kedua sukses kembali terlaksana. Kali ini, Devi Ayu Rizky dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI serta Dwiharjo Sutarto dari Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala menjadi narasumbernya. Siaran langsung kali ini mengangkat tema ‘Suara Difabel: Advokasi Hak atas Informasi dan Pendidikan Ramah Difabel’.

Ibu Premi Lasari, Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta turut mengambil peran. Episode ketiga yang terlaksana pada Jumat, 9 Juni 2023 ini mengangkat tema ‘Menguatkan Diri, Mewujudkan Impian: Program Pemberdayaan Difabel. BISIK Krida 3 kali ini juga disiarkan langsung melalui akun Instagram Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.

Sebagai penutup dan bentuk realisasi niat untuk membuat program yang berkelanjutan, Krida 3 juga melaksanakan audiensi bersama Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Pelaksanaan audiensi ini bermaksud untuk menggaet dukungan nyata dari kedua badan tersebut; utamanya nanti di masa yang akan mendatang. Audiensi terlaksana (secara berurutan) pada 15 dan 16 Juni 2023.

Krida 3 dalam Babak Final Duta Bahasa DKI Jakarta

Foto bersama Krida 3 pasca tes penguasaan bahasa asing (public speaking)

Babak akhir ajang Pemilihan Duta Bahasa Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023 dimulai pada Senin, 26 Juni 2023 yang lalu. Pemaparan laporan pertanggungjawaban krida kebahasaan dan kesastraan menjadi pembuka acara yang akan berlangsung tiga hari ke depan. Krida 3, saat itu, mendapatkan giliran pertama untuk menyajikan hasil dari Krida UUD yang telah mereka laksanakan selama satu bulan lamanya.

Setelah pemaparan laporan selama 15 menit tersebut, beberapa dewan juri kemudian memberikan pertanyaan mengenai teknis pelaksanaan program. Berdasarkan pada pengetahuan dan praktik lapangan, dua pertanyaan yang masuk berhasil dijawab dengan baik dan lancar. Krida 3 kemudian menuntaskan sesi laporan pertanggungjawaban dengan baik dan nyaris sempurna.

Pada hari yang sama, uji kemampuan penguasaan bahasa asing yang terkemas dalam praktik wicara publik menjadi penilaian sesi kedua. Sejak sesi ini, mode penilaian telah berubah menjadi penilaian individu. Enam finalis dari Krida 3 berhasil menuntaskan setiap tahapan dengan sangat baik. Tercatat ada tiga penilaian lanjutan pada dua hari berikutnya; kemahiran dalam wicara publik dan tes psikologi pada hari kedua serta tes minat bakat pada hari terakhir.

Krida 3 Jadi Penyumbang Pemenang Terbanyak

Krida 3: M. Iqbal Banoza Apriansyah (dua dari kiri), Moh. Syarif Saifa Abiedillah (tiga dari kiri), Nawangwulan Pertiwi (tiga dari kanan)

Setelah melalui masa-masa perjuangan yang menguras banyak tenaga, akhirnya keenam finalis dari Krida 3 sampai pada puncak perhelatan. Setelah mempersembahkan tari koreografi serentak dengan lagu ‘Melangkah Pasti’ oleh Swara Bahasa yang juga baru resmi dan hadir ke hadapan publik, semua finalis kembali ke belakang panggung untuk bersiap-siap dalam penentuan babak enam besar.

Pada penentuan enam terbaik putra dan putri ini, M. Iqbal Banoza Apriansyah, Nawangwulan Pertiwi, dan Moh. Syarif Saifa Abiedillah berhasil masuk nominasi enam besar. Babak penentuan pun berlanjut menuju sesi tanya jawab langsung di hadapan seluruh penonton. Hingga pada akhirnya, Moh. Syarif Saifa Abiedillah dan Nawangwulan Pertiwi berhasil menyabet gelar Terbaik II Putra dan Putri serta M. Iqbal Banoza Apriansyah sebagai Terbaik III Putra. Rasa bangga, haru, dan bahagia kemudian menyelimuti panggung yang berlokasi di Jakarta Pusat ini. Krida 3, UKBI untuk Difabel, menjadi krida kebahasan dan kesastraan 2023 dengan penyumbang pemenang terbanyak.

Terkonfirmasi Bakal Jadi Alat Tempur DKI Jakarta untuk Mempertahankan Tahta

Salah satu atribut pendukung terlaksananya krida UKBI untuk Difabel

Kabar bahagia tak berhenti pada sore puncak. Sepekan pasca sore puncak itu, Krida 3 mendapatkan kabar menyenangkan lainnya dari Ikadubas DKI Jakarta. Kabar tersebut adalah resminya UUD menjadi menjadi krida kebahasan dan kesastraan yang akan dibawa ke ajang Pemilihan Duta Bahasa Nasional 2023 pada Agustus mendatang. Keberlanjutan dan kebaruan program, nampaknya, menjadi pertimbangan utama atas lahirnya keputusan ini.

Krida 3, sepenuhnya, akan mendukung setiap gerak dan langkah yang akan diambil ke depannya. Dengan segala catatan dan pertimbangan yang ada, Krida 3 berharap bahwa UUD tidak semata-mata hanya menjadi alat tempur untuk mempertahankan tahta DKI Jakarta sebagai Terbaik I Duta Bahasa Nasional sejak tahun sebelumnya. Lebih dari pada itu, melihat urgensi yang ada serta cita-cita Krida 3 sebelumnya, UUD atau UKBI untuk Difabel diharapkan mampu menjadi program yang tidak hanya cukup menginspirasi, namun juga realistis untuk ‘benar-benar ada dan terlaksana secara resmi’ di kemudian hari.

Salam Trigatra Bangun Bahasa!


(*) Ikuti terus perjalanan Krida 3 dalam menuntaskan setiap misi melalui live-delay berita di halaman web ini. Dokumentasi foto, pengenalan program, kegiatan, dan lain-lain juga bisa ditemukan pada akun Instagram resmi Krida 3 di @uudbahasa. Klik di sini untuk mengikuti!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas
error: Tindakan copy-paste tidak diizinkan!