Jumat, 19 Mei 2023 kemarin, Krida 3 (bersama dengan empat krida lain) telah melaksanakan presentasi proposal mereka di hadapan bapak-ibu staf Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Dalam acara yang dilaksanakan secara virtual ini, Krida 3, dengan UUD-nya mendapatkan saran penting yang disampaikan langsung oleh KKLP UKBI.
Beberapa orang, sebelumnya, telah secara tidak sadar sempat menenggelamkan asa sepak bola Indonesia dengan dalam. Mereka berasumsi bahwa mimpi untuk tampil di depan milyaran pasang mata pecinta sepak bola dunia harus dikorbankan demi tegaknya sebuah prinsip bangsa.
Namun, perjalanan Timnas Indonesia hari itu kemudian membuktikan bahwa hal tersebut adalah salah. Tidak ada mimpi yang bisa dikubur hidup-hidup, atau bahkan dibunuh seperti yang dilontarkan oleh kebanyakan orang.
Selamat untuk kembalinya medali yang telah pergi selama tiga dekade lebih. Tetap rendah hati, dan terus terbang dengan gagah di ketinggian sana.
Krida 3, Finalis Duta Bahasa Provinsi DKI Jakarta memulai aksinya. Tepat satu minggu sebelum berita ini dimuat, 30 finalis duta bahasa telah mengikuti taklimat krida bersama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa beserta dengan Ikatan Duta Bahasa (Ikadubas) DKI Jakarta. Dalam acara yang dilaksanakan secara virtual tersebut, terbentuklah Krida 3 dengan program utamanya yang mereka canangkan dan sebut dengan UUD atau UKBI untuk Difabel.
Hari ini sebuah skema jahat yang mungkin luput dari perhatian dan kesadaran hadir dengan begitu eloknya. Bersuara tapi tidak terdengar, muncul tapi tidak terlihat, berjalan tapi tidak terawasi; sampai-sampai, skema apik ini kemudian dianggap biasa dan semua kalangan menikmatinya.
Henry Pierce mendapatkan telepon misterius berulang kali. Percakapan dari telepon-telepon terhadap nomor barunya tersebut senada dengan ujung pertanyaan yang persis sama; di mana Lilly Quindland?
Merasa risih, Henry kemudian mengambil langkah untuk mencari sang pemilik nomor telepon lamanya itu. Hanya saja, dalam waktu yang bersamaan, ia telah terjun ke dalam sebuah jurang masalah yang sangat dalam.
Saat ini, hampir 60% total populasi di dunia telah menjadi pengguna aktif sosial media. Angka besar tersebut kemudian membuat peluang terjadinya kejahatan digital semakin tinggi pula. Bagaimana melindungi akun digital dari ancaman cyber-crime ini?
Google Authenticator dengan bisa menjadi pintu keamanan lapis kedua setelah agar akun digital kita aman dari pembobolan dan kejahatan-kejahatan sejenisnya.
Sepuluh orang datang ke sebuah pulau kecil untuk memenuhi sebuah undangan makan malam.
Sepuluh patung tentara mungil berbaris rapi di atas sebuah meja makan.
Dua puluh bait sajak dari sebuah puisi anak-anak tempo dulu terpajang di dinding-dinding ruangan.
Dalam tragedi mengerikan ini, manusia, patung kecil, hingga bait puisi ternyata saling berhubungan.
Puisi sebagai skenario – patung kecil sebagai peringatan – manusia sebagai pemeran.
Hingga pada akhirnya, tak seorang pun di antara mereka yang bisa bertahan.